Kamis, 19 April 2018

Cieee Di Lamar




Dear Sis, saya tau di lamar itu nyenengin. Hari itu rasanya kita kaya ada di tengah taman bunga berwarna-warni. Sejuk. Padahal rumah kita pun nggak punya taman. Iya gak sih? Hha. Yaa.. mungkin karena setiap perempuan tau bahwa puncak perjuangan laki-laki melakukan kebaikan untuk perempuannya adalah dengan melamarnya.  Eh jadi inget kata Pak partner safar, "Cinta sejati itu yang di perjuangkan. Seberapa banyak pun yang menarik hati tapi kalau nggak di perjuangkan ya bukan cinta sejati namaya. Kamu yang aku perjuangkan berarti kamulah cinta sejati".  Aiih. Boleh lumer nggak kaya piscok? Wk

Dear Sis, saya paham di lamar ituuu rezeki. Karena di tengah banyak perempuan yang belum bertemu jodohnya, jodoh kita sudah terasa lebih dekat. Udah keliatanlah gitu hilalnya ya.. tapiii Sis, coba jawab jujur deh bisa jadi juga dia bukan jodohmu kan? Ngaku-ngaku jodoh kan bisanya setelah akad. Bener?

Yes, kalau sebelum di lamar kita berusaha kuat untuk ada dalam koridor taat maka setelah di lamar (khitbah) harusnya makin-makin lebih kuat. Setan lebih kenceng main perannya, Sis. Daaan ingat lagi, bicara soal taat berarti ada warning dan syariat. Means, harus ada warning dari diri kita yang akan mengingatkan saat kita sudah keluar dari syariat. Semisal, gak pergi berdua. Semobil atau semotor. Karena biasanya setan akan ngambil celah di situ alih-alih urus keperluan pernikahan. Kalau  ada urusan-urusan urgent yang diperlukan kesepakatan berdua gimana? Boleh bertemu kok asal orang tua atau mahram semisal kakak atau paman mendampingi. Pun untuk komunikasi2 virtual seperti chat atau nelpon pastiin di dampingi mahram juga yes. 

Kalau saya sama si partner safar dulu sih, kami buat group untuk persiapan dan ngomongin teknis serta keperluan pernikahan. Pertemuan hanya sekali untuk ngomongin A-Z kesepakatan teknis akad dan walimah di rumah saya, di dampingi orang tua dan tante-tante saya . Alhamdulillah rumah saya memang selalu ramai penghuninya. Wk. Sisanya, ya koordinasi lewat group itu. Fyi, saya buat group dengannya namun ada salah satu keluarga saya juga di dalamnya untuk mengawasi. Itu puuun biarpun raga gak bertemu, chat di batasi untuk hal-hal yang diperlukan saja dan di dampingi mahram, setan masih curi-curi celah. Lewat mana? Yup, lewat hati! Semisal pengen chat di group even yang mau di omongin gak penting-penting amat sebenarnya, atau nunggu2in si dia chat atau balas chat. Yaa kaya-kaya gitulah godaannya. Terus gimana? Jadi biasanya setiap mau chat saya tanya lagi ke diri, ini penting-penting banget gak buat di tanya atau di omongin dan coba alihin fokus ke yang lain. Susah? Sure, Sis. Tapi harus usaha. Ta'wudz. Hus.. hus..  usir si setan biar pergi.

Seperti kita yang sahur agar kuat puasa besok atau kita yang memastikan perlengkapan sholat harus bersih karena akan berpengaruh pada kenyamanan dan kekhusyuan dalam sholat maka apalagi pernikahan yang adalah ibadah terpanjang kita.  Jadi, usahakan proses sebelum hingga akadnya dalam koridor syariat ya, Sis..karena akan mempengaruhi  keberkahan pernikahan kita ke depannya. Kalau kata Ibunda kita  Aisyah radhiallahu ‘anha,  “Pernikahan adalah perkara yang peka terkembalikan pada masing-masing pribadi dalam meraih keberkahannya”. Nah kaann tergantung kitanya, jadi hati-hati ya. Kuat-kuatin. 

Terakhir, tau apa yang paling mebentengi kita dari godaan setan? Istighfar. Yes, banyak-banyakin istighfar. Yang paling bahaya selain ke hati si setan-setan juga main di pikiran. Bikin kita ngerasa si dia udah 100% jodoh kita. Udah milik kita. Jadilah ngebayangin kehidupan rumah tangga nanti sama dia. Astaghfirullah..Bahaya banget kan? Jadiii bentengilah dengan istighfar, basahi terus lisan dengannya supaya setan-setan jera menggoda. Sulit? Bismillah, la haula wa la quwwata illa billah.  Kata ulama, “Amalan yang semakin banyak dan sulit, lebih afdhal daripada amalan yang tidak seperti itu" dan dalam hadist di katakan “Akan tetapi, pahalanya tergantung pada usaha yang dikorbankan.” (HR. Muslim, no. 1211). Jadi Sis, InsyaAllah pahalanya lebih besar. Semangat, kamu bisa Sis! 

Oke..sekali lagi, hati-hati ya Sis, semoga hari dimana kamu menjadi halal untuknya dan sebaliknya ia pun menjadi halal untukmu semakin dekat. Sabar dan banyak-banyakin istighfar yes. Semoga keimananmu semakin menumbuhkan kecintaan pada apa-apa yang membuat Allah Ridho sehingga dengan begitu semakin lurus niat menikahmu. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar