Dear Sis, saya tau di lamar itu nyenengin. Hari itu rasanya kita kaya ada di tengah taman bunga berwarna-warni. Sejuk. Padahal rumah kita pun nggak punya taman. Iya gak sih? Hha. Yaa.. mungkin karena setiap perempuan tau bahwa puncak perjuangan laki-laki melakukan kebaikan untuk perempuannya adalah dengan melamarnya. Eh jadi inget kata Pak partner safar, "Cinta sejati itu yang di perjuangkan. Seberapa banyak pun yang menarik hati tapi kalau nggak di perjuangkan ya bukan cinta sejati namaya. Kamu yang aku perjuangkan berarti kamulah cinta sejati". Aiih. Boleh lumer nggak kaya piscok? Wk
Dear Sis, saya paham di lamar ituuu rezeki. Karena di tengah
banyak perempuan yang belum bertemu jodohnya, jodoh kita sudah terasa lebih
dekat. Udah keliatanlah gitu hilalnya ya.. tapiii Sis, coba jawab jujur deh bisa
jadi juga dia bukan jodohmu kan? Ngaku-ngaku jodoh kan bisanya setelah akad.
Bener?
Yes, kalau sebelum di lamar kita berusaha kuat untuk ada
dalam koridor taat maka setelah di lamar (khitbah) harusnya makin-makin lebih
kuat. Setan lebih kenceng main perannya, Sis. Daaan ingat lagi, bicara soal taat berarti ada warning
dan syariat. Means, harus ada warning dari diri kita yang akan mengingatkan
saat kita sudah keluar dari syariat. Semisal, gak pergi berdua. Semobil atau
semotor. Karena biasanya setan akan ngambil celah di situ alih-alih urus
keperluan pernikahan. Kalau ada urusan-urusan urgent yang diperlukan kesepakatan berdua gimana? Boleh bertemu kok asal orang tua atau mahram
semisal kakak atau paman mendampingi. Pun untuk komunikasi2 virtual seperti
chat atau nelpon pastiin di dampingi mahram juga yes.
Kalau saya sama si
partner safar dulu sih, kami buat group untuk persiapan dan ngomongin teknis serta keperluan
pernikahan. Pertemuan hanya sekali untuk ngomongin A-Z kesepakatan teknis akad dan walimah di rumah saya, di dampingi orang tua dan tante-tante saya . Alhamdulillah rumah saya memang selalu ramai penghuninya. Wk. Sisanya, ya koordinasi lewat group itu. Fyi, saya buat group dengannya namun ada salah satu keluarga saya juga di dalamnya untuk mengawasi. Itu puuun biarpun raga gak bertemu, chat di batasi untuk hal-hal
yang diperlukan saja dan di dampingi mahram, setan masih curi-curi celah. Lewat
mana? Yup, lewat hati! Semisal pengen chat di group even yang mau di omongin
gak penting-penting amat sebenarnya, atau nunggu2in si dia chat atau
balas chat. Yaa kaya-kaya gitulah godaannya. Terus gimana? Jadi biasanya setiap mau chat saya tanya lagi ke
diri, ini penting-penting banget gak buat di tanya atau di omongin dan coba alihin fokus ke yang lain. Susah? Sure, Sis. Tapi harus usaha. Ta'wudz. Hus.. hus.. usir si
setan biar pergi.
Seperti kita yang sahur agar kuat puasa besok atau kita yang
memastikan perlengkapan sholat harus bersih karena akan berpengaruh pada
kenyamanan dan kekhusyuan dalam sholat maka apalagi pernikahan yang adalah
ibadah terpanjang kita. Jadi, usahakan
proses sebelum hingga akadnya dalam koridor syariat ya, Sis..karena akan
mempengaruhi keberkahan pernikahan kita
ke depannya. Kalau kata Ibunda kita Aisyah radhiallahu ‘anha, “Pernikahan adalah perkara yang peka terkembalikan
pada masing-masing pribadi dalam meraih keberkahannya”. Nah kaann tergantung
kitanya, jadi hati-hati ya. Kuat-kuatin.
Terakhir, tau apa yang paling mebentengi kita dari godaan
setan? Istighfar. Yes, banyak-banyakin istighfar. Yang paling bahaya selain ke
hati si setan-setan juga main di pikiran. Bikin kita ngerasa si dia udah
100% jodoh kita. Udah milik kita. Jadilah ngebayangin kehidupan rumah tangga
nanti sama dia. Astaghfirullah..Bahaya banget kan? Jadiii bentengilah dengan istighfar, basahi
terus lisan dengannya supaya setan-setan jera menggoda. Sulit? Bismillah, la haula
wa la quwwata illa billah. Kata ulama, “Amalan yang semakin banyak dan
sulit, lebih afdhal daripada amalan yang tidak seperti itu" dan dalam hadist di katakan “Akan
tetapi, pahalanya tergantung pada usaha yang dikorbankan.” (HR. Muslim, no.
1211). Jadi Sis, InsyaAllah pahalanya lebih besar. Semangat, kamu bisa Sis!
Oke..sekali lagi, hati-hati ya Sis, semoga hari dimana kamu menjadi halal untuknya dan sebaliknya ia pun menjadi halal untukmu semakin dekat. Sabar dan banyak-banyakin istighfar yes. Semoga keimananmu semakin menumbuhkan kecintaan pada apa-apa yang membuat Allah Ridho sehingga dengan begitu semakin lurus niat menikahmu. Aamiin.
Oke..sekali lagi, hati-hati ya Sis, semoga hari dimana kamu menjadi halal untuknya dan sebaliknya ia pun menjadi halal untukmu semakin dekat. Sabar dan banyak-banyakin istighfar yes. Semoga keimananmu semakin menumbuhkan kecintaan pada apa-apa yang membuat Allah Ridho sehingga dengan begitu semakin lurus niat menikahmu. Aamiin.